MAHLUK HIDUP BERKEMAMPUAN MELINDUNGI DIRI DARI MUSUHNYA

Tumbuhan Dionea menjepit seekor serangga mangsanya.

Kita semua mempunyai alat indera sebanyak lima macam. Yang bisa disebut ‘pancaindera’ antara lain:

  1. Indra penglihat : Mata
  2. Indra pendengar: Telinga
  3. Indra pembau: Hidung
  4. Indra pengecap: Lidah
  5. Indra peraba: Kulit

Dengan pancaindera tersebut kita dapat mengenal segala sesuatu rangsangan yang datang dari luar tubuh kita, misalnya sebagai berikut.

  1. Kita akan memperkecil pupil (orang-orangan mata) bila melihat cahaya (sinar) yang menyilaukan mata.
  2. Kita akan menutup telinga kita bila mendengar suara halilintar yang sangat keras.
  3. Kita akan menutup hidung ketika membau sesuatu yang busuk.
  4. Kita akan merasakan rasa asin, masam, manis, pedas dengan lidah.
  5. Kita dapat membedakan panas-dingin, kasar-halus, lunak-keras, memakai permukaan kulit.

Pernahkah engkau memperhatikan bagaimana cara anjing dan kucing tidur pada waktu udara dingin? Mereka tidur melingkarkan badannya lebih kecil lagi. Pada siang hari orang-orangan mata (pupil) kucing mengecil, tetapi pada malam hari pupilnya terbuka bulat.

Contoh lain, seekor bunglon ia akan mengubah warna tubuhnya sesai dengan tempatnya, agar musuh-musuhnya tidak mengetahui. Misalnya ia berada di atas daun, maka warna badannya hijau, tetapi bila ia berada di atas kayu warna badannya menjadi seperti kayu yang ditempatinya. Perubahan warna ini disebut mimikri.

Seekor walang sangit akan mengeluarkan bau busuk, bila akan ditangkap, atau menghadapi suatu bahaya. Bentuk dan warna walang kayu biasanya mirip dengan tempat hidupnya. Begitu pula warna kupu-kupu biasanya sesuai dengan warna bunga-bunga di lingkungan sekitarnya. Semua itu bertujuan untuk melindungi dari musuh.

Selain manusia dan hewan, tumbuhan pun peka terhadap rangsangan dari luar (iritabilita). Misalnya tanaman putri malu akan mengatupkan daunnya bila disentuh, pohon jati akan menggugurkan daun-daunnya pada waktu musim kemarau, tumbuhan penangkap serangga akan mengatupakan alat pengatupnya bila ada serangga yang masuk ke dalamnya.

Ada jenis tumbuhan air (hidrofit), contohnya hidrilla, teratai, eceng gondok, dan sebagainya. Ada pula jenis tumbuhan yang hidup di tempat kering (xerofit), contohnya kaktus, lidah buaya, dan lain sebagainya. Tumbuhan air dan tumbuhan tempat kering juga menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

Jadi, semua mahluk hidup menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dengan tujuan melindungi diri dari musuh, untuk mengurangi akibat buruk lingkungan terhadap dirinya dari musuh, untuk mengurangi akibat buruk lingkungan terhadap dirinya dan untuk mempertahankan jenisnya.

Leave a comment