Keragaman agama tidak membuat warga di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading, kabupaten malang, menjadi sumberperselisihan. Warga di desa itu tetap rukun dan menjaga sikap toleransi yang sudah terpelihara selama bertahun-tahun.
Desa Wirotaman nampak cerah, sekitar pukul 9.00 WIB. Jalanan lengang. Sejumlah warga terlihat menjalankan aktivitasnya sebagai petani. Sesekali, mereka memangkut hasil pertanian dengan kendaraan sepeda motor. Di Balai Desa Wirotaman, sejumlah orang terlihat asyik bercengkerama. Di antara mereka ada M. Repan Efendi, Suwardi, dan Hari Cahyono Adi. Mereka adalah tokoh agama di desa tersebut. Masing-masng dari mereka adalah tokoh Agama islam, Hindu, dan Kristen. Tidak ada sekat, mereka mengobrol tanpa memandang agama masing-masing. Sesekali mereka tertawa dengan obrolan tanpa memandang agama masing-masing. Sesekali mereka tertawa dengan obrolannya sendiri. Sikap yang akrab tercermin di antara mereka.
Sementara itu, tidak jauh dari balai desa, berdiri bangunan Masjid Baitut Taqwayang didirikan sekitar tahun 1970-an. Masjid tersebut merupakan tempat warga beragama Islam beribadah. Tidak jauh setelahnya, sekitar 100 meter dari masjid tersebut, terdapat Pura Siwa Lingga yang berada di atas perbukitan. Pura tersebut biasa digunakan oleh pemeluk Agama Hindu untuk menjalankan ibadahnya. Kemudian sekitar 50 meter dari Pura itu, berdiri bangunan gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW), tempat umat Kristen di desa itu menjalankan ibadahnya.
Desa Wirotaman merupakan desa dengan penduduk yang beragam. Desa yang berada di pedalaman kabupaten malang, tepatnya di Kecamatan Ampelgading, sebuah kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lumajang itu terdiri dari berbagai pemeluk agama. Meski terdiri dari berbagai pemeluk agama, hampir tidak terdengar ada perselisihan antar warga di desa seluas 744,5 hektar tersebut. Kerukunan tetap terjaga, saling menghargai atar pemeluk agama sudah mendarah daging di dalam kehidupan warga.
Tidak hanya itu. Di dalam kehidupan sosial, warga desa tersebut selalu mengedepankan asas kebersamaan dan gotong-royong antar pemeluk agama. Jika ada satu warga yang membutuhkan pertolongan, mereka dengan sukarela menolong tanpa memandang latar belakang agamanya. Bagi mereka, menolong adalah sebuah kewajiban bagi yang membutuhkan.
Perkiraan Informasi Berdasarkan Kata Kunci Sesuai Judul Bacaan
Pembelajaran sebelumnya. Kamu sudah belajar memperkirkan informasi dengan mambaca judul bacaan. Agar kamu lebih memahaminya kembali, bacalah bacaan berikut ini!
